{ KODE IKLAN ADSENSE 300x250 )
Aku buka hotel di tempat dimana aku tinggal. Aku menggabungkan beberapa lahan tanah menjadi satu dan membangun hotel untuk orang - orang yang datang berkunjung ke tempat ini. Selain hotel, aku juga membangun satu restoran yagn menjual paketan murah, jadi ya bisa dibilang bisnis di sini lumayan laku.
Tahun ke-2 bisnis ini aku jalani, entah darimana datangnya gelandangan ini, setiap hari dia berkeliling di depan hotelku. Banyak bos - bos toko sebelah mengata - katai dia bau, kotor, dan bisa jadi sumber kesialan buat bisnis mereka, jadi mereka kurang mau mendekatinya. Karena setiap hari restoranku pasti menyisakan makanan, jadi setiap restoranku sudah tutup, tunggu sampai semua pekerja sudah pulang, aku akan berikan sisa makan yang dibungkus jadi paketan, aku sumbangkan untuk dia makan. Karna pikirku daripada dibuang sayang, mending kasih dia makan.
Seiring berjalannya waktu, dia pelan - pelan jadi terbiasa untuk datang ambil makanan, meskipn aku tidak tahu dia tidur dimana, tetapi setiap hari, diwaktu makan, dia pasti datang berdiri bersiap - siap menerima makanan. Jadi ada 1 hari dia tidak datang, aku pasti tidak terbiasa!
5 tahun berlalu, satu hari, gelandangan itu menghilang. Sejak hari itu, aku tidak pernah lagi bertemu dengannya. Aku pikir, mungkin dia sudah pindah ke tempat lain, ke kota yang lebih jauh dari sini. 1 pagi, ketika lagi siap - siap menyiapkan bisnis hari ini, aku lihat sebuah mobil baru di depan toko. Aku biasa saja karna mungkin saja itu mobil tamu yang hari ini datang.
Dari dalam mobil, turunlah 2 orang dan berjalan menuju ke arahku. Aku tak kenal, aku tiba - tiba merasa takut, mereka mau ngapain!?
Mereka berjalan mendekat hingga tersisa jarak beberapa cm di depan mataku, sambil bertanya,」Numpang tanya, Pak David?」
Aku menjawab sejujur - jujurnya, dan mereka tiba - tiba berlutut memberi hormat. Mereka menariku dan menceritakan apa yang terjadi sampai aku mengerti sekarang.
Ternyata, anak muda dalam mobil ini adalah anak dari gelandangan tersebut. Ayahnya menghilang dari rumah 10 tahun yang lalu karena penyakit yang dideritanya.
10 tahun mereka mencari ayahnya namun hasilnya nihil. Sampai pada kemarin ayah anak ini kembali dan mereka segera mengantarkannya ke rumah sakit.
Saat ayahnya sadar, kata pertama yang terucap dari mulutnya adalah dia ingin menemui orang yang baik hati itu. Orang yang baik hati itu ternyata adalah aku!
Saat aku sampai di rumah sakit, aku melihat dikelilingi keluarganya dan tampaknya dia sudah sehat ya.
Setelah ngobrol lama, demi membalas budi aku, mereka memberikan aku sebuah amplop yang berisikan uang yang cukup banyak! Tidak hanya itu, bahkan mobil baru yang mengkilap di depan hotelku tadi mereka hadiahkan untukku!
Aku menolak, tetapi ayah anak ini berlutut di depanku meminta aku untuk menerimanya.
Sejak saat itulah, setiap tahunnya ayah anak ini akan datang makan di sini. Duduk, ngobrol, dan makan makanan paket yang khusus dibuatkan untuk mereka. Jika waktu itu aku tidak membantunya, mungkin ayah ini sudah meninggal karena kelaparan.
Satu kebaikan kita, jika tidak minta pamrih, percayalah hadiah yang lebih besar sedang menanti di depan kita!